Gambar 1.0 Siswa siswi sedang belajar


Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai hoaks yang marak terjadi di dunia maya. Hoaks merupakan suatu berita yang sangat tidak baik dan berdampak besar bagi lingkungan kita. Dengan adanya hoaks (berita tidak benar) dapat memicu terjadinya konflik atau lebih parah lagi pertikaian antar golongan masyarakat. 


Di Indonesia, hoaks sangat mudah menyebar ditambah lagi negara kita ini merupakan negara yang masih berkembang. Masyarakatnya pun tak sedikit yang Pendidikannya kurang sehingga sedikit orang yang memiliki pola pikir yang kritis. 


Pola pikir yang kritis inilah yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin berselancar di dunia internet. Pola pikir ini bisa dibentuk melalui jalur Pendidikan disekolah ataupun lingkungan sekitar kita.


Tak hanya pola pikir saja yang dibentuk cara membedakan berita hoaks juga harus dikuasai. Pernah kah kalian belajar mengenai cara membedakan kalimat opini dan fakta ?. dibangku sekolah kita diajarkan bagaimana cara membedakan 2 hal tersebut.



Gambar 1.1 Cover buku Bahasa Indonesia


Kalimat fakta biasanya berisi kata – kata yang menunjukan sebuah data yang valid dan bias dibuktikan kebenarannya contoh “Gaji umr di kota Denpasar pada tahun 2019 adalah 2,2 juta rupiah”. Contoh tersebut merupakan kalimat fakta karena menunjukan sebuah data dari gaji umr kota Denpasar yakni 2,2 juta rupiah.


Sedangkan kalimat opini biasanya berisi pendapat dari seseorang salah satu contohnya adalah “Gaji umr di kota Denpasar pada tahun 2019 mengalami peningkatan dari tahun ketahun”. Contoh tersebut merupakan kalimat opini dari penulis karena tidak ada data yang menunjukan data peningkatan gaji umr pada tahun 2019.


Materi ini biasanya kita temui di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Di mata pelajaran tersebut kita lebih dilatih untuk membedakan sebuah teks , menyimpulkan sebuah teks dan juga mencari makna tersirat dan tersurat. Hal ini sangat bisa di praktekan di dunia maya  guna mengantisipasi penyebaran hoaks. 


Dalam dunia maya hoaks itu sangat mirip sekali dengan kalimat fakta untuk membedakan hal tersebut kita bias melakukan langkah yang sederhana salah satunya adalah dengan melihat profil dari pemosting berita yang ada di internet.


Ada beberapa aspek penilaian seperti foto profil , galeri foto ataupun status si pemosting. Cukup 2 hal tersebut kita bisa memastikan apakah akun tersebut tepat untuk dipercaya ataupun tidak.


Gambar 1.2 contoh akun penyebar hoaks